Kimi, 26 tahun Kimi ini lahir di keluarga yang serba ada. Dia ini orangnya family oriented banget dan memang berencana mau menikah muda sejak dia SD kayanya.

Udah punya wedding plan mau kaya gimana, dressnya, sampe detail invitation juga udah dia plan dari masih SD. Pacarnya udah mapan banget (keliatannya). Inget karakter Monica di series Friends? Iyaa kurang lebih kaya gitulaah.

Singkat cerita, Kimi dan pacarnya akhirnya married. Acaranya berjalan lancar seperti yang Kimi udah impi-impikan. Tapi kehidupan setelah menikah ga selalu happily ever after. Setelah 8 bulan menikah, Kimi nemu hal yang aneh sama cowok yang udah jadi suaminya ini. Hayoo kira2 hal apa nih yang aneh?

Jadi suaminya ini tipe yang emang mapan. Cuman kalo ada apa-apa tuh suka ALL IN. Gimana maksudnya? Hayoo hayoo gimana nihh maksudnya? Duhh makin suudzon aja nihh. All in ini maksudnya dia terlalu nganggep remeh sama uang.

Oke, misal acara nikahan kemaren deh. Itu lumayan yaa ngabisin dana yang ga sedikit. Ga usah spill angka deh tar pada kaget. Tapi boleh dehh dibisikin dikit, budgetnya bisa buat beli mobil yang biasa dipake seleb. Nahh, semua tabungan yang ada dikuras untuk ini.

Sifat ini biasa disebut juga YOLO. Bilangnya sihh you only live once, tapi kalo butuh dana mendadak yaa pusing juga. Kebiasaan ini yang bikin Kimi sama pasangannya jadi sering ribut. Hampir setiap hari selalu berbeda pendapat ketika bahas uang dan tujuan hidup masa depan. Hufftt padahal baru menikah.

Siapa nih yang begini, baru ngedumel ketika udah menikah? Lha kemarin saat PDKT, saat pacaran kemana aja, apa yang dibahas? Ohh yaa hampir kelupaan kalo Kimi dan suaminya sekarang masih tinggal di rumah mertua yaa. Dari sini juga sering muncul sumber permasalahan kalo mertua Kimi minta dibeliin sesuatu yang bukan kebutuhan primer.

Kimi mulai banyak sebelnya dan mulai deh curhat sana sini kalau kehidupan rumah tangganya bikin dia ga happy. Suaminya Kimi bisa hidup YOLO kaya gini dan aman2 aja karena penghasilannya memang tinggi dan ga punya tanggungan. Orang tuanya masih mampu banget secara finansial tapi kadang sering kode-kode minta dibeliin sesuatu.

Terlebih kalo semakin banyak tanggungan. Ketika udah punya anak nanti, pasti lebih banyak risiko yang harus diperhatikan. Plus mau punya tanggungan atau pun ngga, nantinya tetep mesti prepare dana pensiun juga kan? Karena kita ga akan selamanya sanggup kerja terus. Mau ga mau, tubuh ini nanti akan menua dengan sendirinya.

So Kimi concern banget soal ini. Apalagi Kimi berencana mau punya anak 3. Katanya, beberapa hal itu harus dialami dulu baru kita bisa belajar. At least itu yang terjadi di suaminya Kimi. Ga lama sejak itu, suaminya turun 10 kg dalam 2 bulan padahal gaya hidup biasa aja. Dan sempet di kantornya dia pingsan.

Ternyata setelah serangkaian pemeriksaan, dia di diagnosa kena cancer. Di kondisi tabungan masih kecil banget sekitar 50 jutaan bekas honeymoon. Rasanya dunia Kimi hancur berlebur.. Mimpinya mendadak redup. Di sini, Kimi dan suaminya mesti learn it the hard way

Lalu sambil berjalan pengobatan, Kimi hamil. Akhirnya Kimi insiatif sambil periksa keuangan juga ke financial planner. Setelah dicek, untungnya suami Kimi udah siap asuransi kesehatan dan critical illness. Cashflow mulai banyak penyesuaian nih..

Sekarang udah fokus ke situ dulu walaupun sebenernya mau beli rumah juga, tapi terpaksa mereka harus tinggal dulu sama mertua Kimi. Toh rumahnya juga besar banget.. masih cukup lah buat Kimi sama anaknya nanti. Cashflow di benahi supaya saving ratio bisa lebih gede buat ngumpulin ketertinggalan dana darurat.

Oh yaa dana lahiran itu langsung disimpenin juga dari tabungan yg bersisa tadi yaa. Kini, Kimi dan suami jadi harus ekstra hati-hati soal keuangan mereka. Salah ambil keputusan, bisa fatal nantinya. Merencanakan keuangan bukan bikin kalian kebal sama penyakit, konflik, atau masalah lainnya. Tapi memperkecil risiko kejatuhan akibat masalah itu.