Ira seorang karyawan fresh graduate yang lagi di awal kariernya.
Ira tinggal sama Ayahnya berdua. Ibu Ira udah meninggal sejak dia SMP.

Ayahnya udah berjuang sekuat tenaga membesarkan Ira, dan disaat bersamaan berjuang untuk kantor tempatnya bekerja.

Cerita ini sejujurnya bikin minku berair mata terus. Bahkan nulis ini sampe susah banget.
Buat followers baru, cerita yang minku share ini based on true story dari klien-klien minku.

Please note, tujuan minku share cerita ini bukan mau fear mongering atau gimana, tapi buat ajak kita semua ambil pelajaran berharga dari pengalaman orang lain yang udah bersedia ceritanya di share.
Gimana shall we go on?

Di awal covid tahun lalu, papanya Ira kena covid. Karena udah punya penyakit bawaan atau komorbid, jadi gejalanya parah dan sampe kritis.

Akhirnya after he fought battle with coronavirus, papanya Ira meninggal. Ini titik terberat buat Ira dalam hidupnya.
Seperti kehilangan cahaya paling menerangi di hidupnya.
Seketika hidup Ira menjadi gelap.

Ada yang begini juga?

Belum sempet berduka, tiba-tiba datang orang dari bank dan temen papanya yang bilang kalo ayahnya masih punya utang.

Di sini Ira masih susah mencerna semuanya. Semuanya terjadi bertubi-tubi.
Tapi hidup harus terus berjalan.. walau masih terasa berat, pelan-pelan Ira hadapi semua tagihan yang masuk. Dia minta pengertian ke setiap penagih untuk bersabar dulu dan tunggu dia mencerna semuanya.
Bukannya malah menyelesaikan semua masalah yang ada, Ira malah terjebak stress dan bahkan sampai depresi. Setiap hari berusaha cari pelarian ke berbagai hal tapi ga kunjung membaik.

So di akhir tahun lalu, Ira memutuskan untuk berubah dan membereskan semuanya. Dia pergi ke psikolog dan perencana keuangan untuk meminta bantuan.

Semua benang kusut di kepala Ira, dibantu diurai satu-satu oleh financial planner kami.
Tercatat utang papanya :
- 900 juta utang CC
- 2 M beberapa utang ke bank
- 1 M utang ke beberapa teman
Lalu ayahnya ninggalin aset apa aja?
- Uang di rekening sekitar 10 jutaan
- Deposito 50 jutaan
- 1 perusahaan (ada beberapa owner)
- 2 mobil
- 3 rumah

Gimana rasanya jadi seorang fresh graduate yang langsung dihadapkan masalah seperti ini?

Sejujurnya, kalo rumahnya di jual bisa aja masalah terselesaikan. Tapi ga segampang itu. Kenapa?

Karena satu rumah itu tempat tinggal Ira, satu rumah ditempatin kakek neneknya, dan satu lagi di tempatin temen ayahnya yang ga dikenal Ira.
Di sini Ira ga paham soal hukum, pajak, dan gimana posisi papanya di perusahaan yang ditinggalkan.

So, Ira mulai urus-urus hak waris terlebih dahulu. Pastinyaa ga mudah nih pengurusannya apalagi sebagian rumah ditempatin orang lain.

Nah ira datang ke perencana keuangan Finansialku untuk dibantu check up kondisi keuangan keluarga bahkan keuangan pribadi ira sendiri, kemudian dibantu dibuatkan strategi2 perencanaan keuangannya dan strategi pelunasaan utangnya dengan melihat aset saat ini.
So pelajaran dari case ini adalah..
Yuk intip lagi segitiga perencanan keuangan Finansialku ini.

Sudahkah kalian memenuhi pondasi keuangan keluarga?

Dan yang ga kalah pentingnya, please diversifikasi investasi kamu.

Aset kaya tanah, perusahaan, rumah itu bagus. Tapi ga bisa semuanya disimpen dalam bentuk itu dan ribet ngurusnya.
Plus yang ga kalah penting lagi, educate keluarga kita tentang keuangan dan legal supaya saat dia dewasa nanti dia ga kaget. Apalagi kalo case nya kaya Ira yang cuma hidup berdua sama papanya.

Minku yakin Ira ga sendiri di sini.
Ada yang punya pengalaman kehilangan orang tersayang juga?