Hidup memang ga pernah bisa ditebak yaa. Di usia yang masih tergolong muda, Bella harus kehilangan suaminya karena covid. Sebelum lanjut ke story Bella, semua identitas dan detail pada cerita ini disamarkan untuk privasi klien kami.
Suami Bella adalah seorang karyawan swasta di perusahaan ternama. Mereka dikaruniai 2 anak yang sekarang kelas 1 SD dan 3 SD. Mba Bella ini ibu rumah tangga dan ga bekerja sama sekali. Pokoknya semenjak menikah, suaminya menyarankan Mba Bella untuk stay di rumah aja. Urusan perjuangan finansial biar serahin aja ke suami. Sobat Finansialku, ada yang kaya gini juga?
Tapi kenyataan memang selalu ga sesuai dengan ekspektasi. Apapun bisa terjadi dan merusak segala mimpi yang ada. Suami Mba Bella terkena covid dan meninggal setelah kritis beberapa hari di ICU. Mba Bella shock banget ditinggal orang yang paling dia sayangi secepat itu. Rasanya seperti pincang. Akhirnya Mba Bella memutuskan buat tinggal di rumah orang tuanya dulu.
Selang beberapa hari setelah benar-benar berduka, Mba Bella mulai review ulang aset keluarga. Di sini Mba Bella ngerti soal investasi dan produk keuangan yaa dan mereka udah saling terbuka tentang keuangan.
Suaminya meninggalkan aset senilai Rp 7 M. Asetnya dalam bentuk apa aja tuh? Coba ada yang bisa tebak? Sebagian ada dalam bentuk rumah, tanah dan saham. Lalu Rp 3 M sendiri itu UP Jiwa yaa. Nah disinilah pentingnya manajemen risiko dalam kehidupan terutama saat merencanakan keuangan.
Mba Bella ini sebenernya tau setiap kali suaminya beli aset dan tau juga planning budget buat investasinya. Tapi ga pernah itung-itungan totalnya berapa makanya agak kaget. Sampe di sini, Mba Bella malah bingung. Uang sebanyak ini mesti diapain?
Mba Bella takut banget kalo uang peninggalan suaminya ini habis gitu aja. Apalagi 2 anaknya masih panjang sekolahnya. So, di situlah Mba Bella memutuskan buat hire financial planner dan minta saran supaya uangnya ga habis gitu aja.
Di awal tentu financial health check up dulu yaa. Ini gunanya supaya financial planner dan klien sama-sama tau kondisi awalnya itu gimana. Setelah itu baru kita obrolin solusinya.
Pertama-tama, budget keluarga Mba Bella didetailin dulu supaya ketauan anggaran bulanannya tuh berapa sih idealnya.
Inget yaa.. idealnya setiap orang itu berbeda-beda.
Keluarga Mba Bella anggaran pengeluaran bulanannya ada di angka Rp
18 juta.
Karena Mba Bella masih tahap cari-cari kerjaan, maka dari asetnya diambil dulu buat biaya hidup at least aman dulu selama setahun. Terus sisanya digimanain? Jadi asetnya ini Rp 5 M itu aset likuid, sisanya ga likuid. Lalu dari aset yang likuid diatur portofolionya supaya bisa kasih return Rp 18 juta per bulan buat biaya hidup keluarga Mba Bella.
Karena Mba Bella masih tahap cari-cari kerjaan, maka dari asetnya diambil dulu buat biaya hidup at least aman dulu selama setahun. Terus sisanya digimanain? Jadi asetnya ini Rp 5 M itu aset likuid, sisanya ga likuid. Lalu dari aset yang likuid diatur portofolionya supaya bisa kasih return Rp 18 juta per bulan buat biaya hidup keluarga Mba Bella.
Sampe di situ doang? Ohh tidaak.. Asuransi jiwa suaminya bisa jadi tambahan buat portofolio investasi Mba Bella plus cadangan buat dana pendidikan anaknya nanti. Selesai konsultasi, Mba Bella langsung bilang.. Saya sampe speechless sama arahan lengkap yang diberikan.
Pelajaran yang bisa diambil dari kisah Mba Bella adalah suami yang bertanggung jawab ga hanya menjamin keluarga saat bersama dia, tapi juga menjamin jika risiko yang tidak diinginkan terjadi. Paling penting, terbuka keuangan dengan pasangan yaa.
Inget yaa sebagus apapun rencana kita, ada rencana Tuhan yang lebih baik. Tinggal kita prepare keuangan kita supaya keluarga yang ditinggalkan bisa berduka dengan tenang tanpa harus terbebani besok makan apa atau nanti anak sekolahnya gimana. Jika Sobat Finansialku ingin masalah keuangannya dibantu seperti Mba Bella, silakan klik link di bawah ini ya untuk mulai konsultasi.